Ngerinya Krisis Populasi Jepang, Jumlah Bayi yang Lahir Makin Sedikit
06 Feb 2025 - oleh : KarirJepang.id
06 Feb 2025 - oleh : KarirJepang.id
Jakarta - Angka kelahiran di Jepang untuk pertama kalinya menurun di bawah 700 ribu per tahun. Sepanjang 2024 hingga bulan ke-11, angkanya berada di 661.577 kelahiran, yakni turun 5,1 persen.
Tren orang memilih untuk menunda atau tidak memiliki anak sama sekali terus berlanjut. Banyak generasi muda juga memilih hidup sendiri, alih-alih memutuskan menikah. Mereka khawatir tidak memiliki biaya yang cukup untuk membangun keluarga. Terlebih, masih banyak yang berjuang pasca pandemi COVID-19.
Menurut Japang Today, data awal yang dirilis Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan untuk kelahiran dari Januari hingga November sudah mencakup data warga negara asing.
Jumlah kelahiran di Jepang terus menurun sejak 2019 di bawah 900.000 dan di bawah 800.000 pada 2022.
Angka tersebut turun pada 2023 menjadi 727.277, rekor terendah sejak data pembanding tersedia pada 1899.
Penurunan sebesar 3,8 persen dari 2023 akan membawa angka tersebut di bawah 700.000. Penurunan antara Januari dan Agustus 2024 dari tahun sebelumnya adalah 5,9 persen.
Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial memperkirakan angka untuk 2024 menjadi 755.000 dan telah memproyeksikan kelahiran akan turun di bawah 700.000 pada tahun 2038.
Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja yang mengancam keberlanjutan sistem jaminan sosial, seperti perawatan kesehatan dan para pensiun.
Pemerintah sejauh ini menyiasati kenaikan angka kelahiran melalui langkah-langkah seperti memperluas tunjangan pengasuhan anak dan menawarkan manfaat cuti orang tua, dengan memandang periode hingga awal 2030-an sebagai kesempatan terakhir untuk mengatasi krisis angka kelahiran.