Krisis Populasi, Pakar Ungkap Prediksi Waktu Kepunahan Jepang
06 Feb 2025 - oleh : KarirJepang.id
06 Feb 2025 - oleh : KarirJepang.id
Seorang pakar tren demografi dari Pusat Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Lanjut Usia Universitas Tohoku, Hiroshi Yoshida mengungkap perkiraan waktu punahnya warga Jepang. Hal ini bisa terjadi jika ada krisis populasi yang berkelanjutan.
Ia mengatakan Jepang hanya akan memiliki satu anak di bawah usia 14 tahun per tanggal 5 Januari 2720, demikian dikutip dari The Independent. Artinya sekitar 695 tahun lagi Jepang dapat mengalami kepunahan.
Yoshida memetakan prediksi tersebut berdasarkan data yang ia peroleh dari Biro Statistik Jepang. Ia melacak anak pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya serta melacak penurunannya setiap detik.
Yoshida telah memperhitungkan prediksi ini sejak April 2012. Data terbaru menunjukkan penurunan populasi Jepang sebesar 2,3 persen.
Pada tahun 2023, angka kelahiran di Jepang turun terendah 1,20. Penurunan diyakini karena berkurangnya jumlah pernikahan dan banyaknya warga yang memilih tetap melajang.
Adapun pada 2024 jumlah kelahiran di Jepang turun ke level terendah sejak 1969. Selama Januari dan Juni tahun lalu, Jepang mencatat 350.074 kelahiran.
Jumlah itu turun sekitar 5,7 persen dari tahun 2023. Berdasarkan laporan survei kependudukan tersebut, jumlah kelahiran pada 2023 turun 3,6 persen dari tahun sebelumnya.
Krisis populasi ini telah menjadi sorotan pemerintah Jepang. Pemerintah pun telah melakukan sejumlah upaya seperti memperluas fasilitas penitipan anak, subsidi perumahan hingga meluncurkan aplikasi kencan.
"Pernikahan adalah keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai yang dianut masing-masing orang, tetapi Pemerintah Metropolitan Tokyo tengah berupaya membangun momentum untuk pernikahan sehingga mereka yang merasa 'berniat menikah pada akhirnya' dapat mengambil langkah pertama itu," tulis situs aplikasi kencan tersebut.
Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan informasi tentang keseimbangan kehidupan kerja, bantuan perumahan, pengasuhan anak, keterlibatan pria dalam rumah tangga, pengasuhan anak hingga konseling karier.
Yoshida menegaskan angka prediksi yang dibuatnya bertujuan untuk menghitung dan menampilkan tahun ketika jumlah anak di Jepang berkurang jadi satu berdasarkan tingkat penurunan sekarang.
Ia berharap laporan ini dapat meningkatkan kesadaran masalah penurunan populasi. Terutama bagi pemerintah yang diharapkan bisa membuat langkah lebih strategis dalam mendorong pernikahan.
Sumber;
https://www.detik.com/