Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Jepang Meningkat
23 Jul 2025 - oleh : KarirJepang.id
Tokyo (Jiji Press) — Kemampuan berbahasa Inggris siswa di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Jepang mengalami peningkatan yang stabil, menurut survei Kementerian Pendidikan yang dirilis pada hari Rabu.
Dalam survei tahun fiskal 2021, proporsi siswa kelas 3 SMP yang memiliki kemampuan bahasa Inggris setara dengan level A1 atau lebih tinggi berdasarkan Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa (CEFR)—standar internasional untuk menilai kemampuan bahasa—mencapai 47,0 persen, meningkat 3 poin persentase dibandingkan survei tahun fiskal 2019.
Sementara itu, proporsi siswa kelas 3 SMA dengan kemampuan setara A2 atau lebih tinggi tercatat sebesar 46,1 persen, naik 2,5 poin.
Meskipun terjadi peningkatan, persentase siswa yang memenuhi standar tersebut masih belum mencapai target pemerintah sebesar 50 persen, yang mencerminkan adanya perbedaan regional dalam kemampuan bahasa Inggris.
Survei ini mengukur tingkat kemampuan hingga Desember 2021. Level A1 dan A2 setara dengan tingkat Grade 3 dan Pre-2 dalam tes kemampuan bahasa Inggris Eiken, yang diselenggarakan oleh Yayasan Eiken Jepang (sebelumnya bernama Society for Testing English Proficiency).
Dilihat berdasarkan prefektur atau kota besar yang ditetapkan oleh undang-undang, kota Saitama mencatat persentase tertinggi siswa kelas 3 SMP dengan kemampuan setara A1 atau lebih tinggi, yaitu 86,3 persen, diikuti oleh Prefektur Fukui (85,8 persen) dan kota Fukuoka (66,0 persen).
Proporsi siswa yang mencapai level tersebut melebihi 50 persen di 20 prefektur dan kota besar.
Angka terendah tercatat di Prefektur Saga, yakni 31,9 persen.
Untuk siswa kelas 3 SMA, yang disurvei hanya berdasarkan prefektur, proporsi siswa dengan kemampuan setara A2 atau lebih tinggi mencapai 50 persen atau lebih di delapan prefektur.
Prefektur Fukui menempati urutan teratas dengan 59,6 persen, disusul oleh Toyama (59,3 persen) dan Shizuoka (54,4 persen).
Angka tersebut berada di bawah 40 persen di Fukushima, Ibaraki, Miyazaki, dan Kagoshima.
Adapun proporsi guru bahasa Inggris di SMP yang memiliki kemampuan setara level B2 atau lebih tinggi mencapai 40,8 persen, yang untuk pertama kalinya melampaui angka 40 persen dalam catatan. Level B2 setara dengan Grade Pre-1 dalam tes Eiken.
Sementara itu, proporsi guru bahasa Inggris di SMA dengan kemampuan B2 atau lebih tinggi mencapai 74,9 persen, naik 2,9 poin dibandingkan survei sebelumnya, yang saat itu untuk pertama kalinya melebihi angka 70 persen.
Survei tahunan ini dimulai sejak tahun fiskal 2013. Survei tahun fiskal 2020 dibatalkan akibat pandemi virus corona baru.
Sumber;
https://japannews.yomiuri.co.jp/