Jumlah Anak warga asing di Jepang yang Tidak Bersekolah Capai Lebih dari 1.000 Menurut Survei 2024
03 Oct 2025 - oleh : KarirJepang.id
03 Oct 2025 - oleh : KarirJepang.id
TOKYO – Jumlah anak-anak asing di Jepang hingga usia sekolah menengah pertama yang dipastikan tidak terdaftar di sekolah lokal maupun internasional terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan telah melampaui angka 1.000 per Mei 2024, menurut survei pemerintah yang dirilis Kamis.
Temuan ini muncul di tengah upaya berkelanjutan Kementerian Pendidikan Jepang untuk memahami kondisi anak-anak berkewarganegaraan asing demi menjamin kesempatan pendidikan mereka di seluruh negeri.
Meskipun tidak bersifat wajib, anak-anak asing dapat bersekolah di SD dan SMP negeri secara gratis, sama seperti anak-anak Jepang, sesuai dengan Kovenan Internasional tentang Hak Asasi Manusia.
Jumlah terbaru mencapai 1.097 anak, naik dari 970 pada survei 2023 sebelumnya, dan jauh lebih tinggi dibanding 630 anak pada 2019, saat kementerian pertama kali melakukan studi nasional tersebut.
Survei 2024 menganalisis seluruh 1.741 kotamadya di Jepang, dan tercatat 74 persen di antaranya, atau sebanyak 1.288 kotamadya, memiliki anak-anak asing yang terdaftar sebagai penduduk.
Jumlah anak usia SD dan SMP naik 12.663 dari survei sebelumnya menjadi total 163.358 anak.
Dari jumlah tersebut, kondisi lebih dari 7.000 anak tidak dapat teridentifikasi dalam survei.
Termasuk 1.097 anak yang sudah dipastikan tidak bersekolah, kementerian memperkirakan total anak asing yang berpotensi tidak bersekolah mencapai 8.432 orang.
Angka tersebut menurun cukup signifikan dibanding sekitar 19.000 anak pada survei pertama.
“Kami akan terus menyampaikan informasi terbaru ini kepada dewan pendidikan di berbagai daerah untuk menjamin hak anak-anak atas pendidikan,” kata Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang.
Biasanya, penduduk akan diberi informasi mengenai fasilitas pendidikan saat mendaftarkan diri di kantor kota. Pihak kotamadya dapat melakukan panggilan, kunjungan ke rumah, atau mengirimkan panduan masuk sekolah bagi anak-anak yang belum terdaftar atau status pendidikannya belum jelas.
Sumber;
https://english.kyodonews.net/