Jepang Terapkan Pemeriksaan TBC Sebelum Masuk bagi Warga Asing yang Tinggal Lebih dari 3 Bulan
25 Jun 2025 - oleh : KarirJepang.id
25 Jun 2025 - oleh : KarirJepang.id
Mulai Senin, pemerintah Jepang mulai menerapkan kebijakan wajib pemeriksaan tuberkulosis (TBC) bagi warga negara asing yang berencana tinggal di Jepang lebih dari tiga bulan. Kebijakan ini untuk sementara waktu berlaku bagi warga negara dari Filipina dan Nepal, sebagaimana disampaikan oleh pejabat pemerintah Jepang.
Vietnam diperkirakan akan ditambahkan ke dalam daftar negara yang terkena kebijakan ini pada bulan September, dan akan disusul oleh Indonesia, Myanmar, serta Tiongkok.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, jumlah warga negara asing yang terdiagnosis mengidap penyakit menular ini selama berada di Jepang terus meningkat, dan sebagian besar berasal dari enam negara tersebut.
Kewajiban pemeriksaan ini akan berlaku bagi warga negara yang bertempat tinggal di Filipina dan Nepal dan berencana tinggal di Jepang dalam jangka menengah atau panjang. Mereka diwajibkan menunjukkan bukti bahwa mereka tidak terinfeksi TBC sebelum kedatangan. Jika tidak dapat memenuhi persyaratan ini, mereka tidak akan diizinkan masuk ke Jepang.
TBC merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan, namun tetap menjadi ancaman global yang serius. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023 diperkirakan TBC menyebabkan kematian sekitar 1,25 juta orang di seluruh dunia, menjadikannya kembali sebagai penyakit menular paling mematikan setelah sebelumnya sempat digeser oleh COVID-19.
Di Jepang sendiri, angka kasus TBC telah mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya jumlah kasus TBC menurun menjadi di bawah 10 orang per 100.000 penduduk, yaitu 9,2 orang. Angka ini terus menurun dan pada tahun 2023 tercatat hanya 8,1 orang per 100.000 penduduk. Berdasarkan data tersebut, Jepang kini masuk dalam kategori negara dengan tingkat insiden rendah menurut klasifikasi WHO.
Kebijakan baru ini diharapkan dapat membantu Jepang mengendalikan penyebaran TBC di tengah meningkatnya arus masuk pekerja asing, pelajar internasional, dan pendatang lainnya yang tinggal dalam waktu cukup lama di negara tersebut.
Sumber;
https://english.kyodonews.net/