Gubernur Miyagi Batalkan Rencana Pembangunan Pemakaman Khusus Muslim Setelah Menuai Penolakan
22 Sep 2025 - oleh : KarirJepang.id
22 Sep 2025 - oleh : KarirJepang.id
Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai, pada Kamis (18/9) membatalkan rencana untuk mempertimbangkan pembangunan area pemakaman khusus, yang sebelumnya ia dorong sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak pekerja asing.
Keputusan mundur ini muncul setelah muncul gelombang penolakan meski juga ada dukungan di media sosial. Pihak yang menolak menilai rencana itu terlalu mengakomodasi warga asing dengan kebiasaan berbeda dari mayoritas orang Jepang.
Dengan semakin banyaknya umat Muslim di Jepang, kebutuhan akan lahan pemakaman yang sesuai dengan keyakinan mereka kian meningkat, terutama di negara yang umumnya menganut tradisi kremasi.
Dalam rapat majelis prefektur, Murai menyampaikan bahwa para kepala pemerintah daerah di Miyagi menolak rencana tersebut. Ia menyebut realisasinya akan “sangat sulit dilakukan.” Kepada wartawan, ia menambahkan bahwa sebagian pemimpin lokal khawatir warganya tidak akan menerima keberadaan pemakaman semacam itu.
Saat ini, tidak ada satu pun prefektur di kawasan Tohoku, termasuk Miyagi, yang memiliki pemakaman untuk penguburan.
Meski membatalkan rencana, Murai menegaskan pemerintah prefektur tetap berkomitmen menarik tenaga asing untuk mengatasi masalah depopulasi.
Murai, yang kini menjabat periode kelima, juga tengah mencalonkan diri kembali sebagai gubernur independen. Sementara itu, partai populis Sanseito, yang belakangan meraih dukungan dengan slogan “utamakan rakyat Jepang” serta retorika kontroversial soal imigrasi, berencana mengajukan calon dalam pemilihan gubernur 26 Oktober mendatang.
Di bawah kepemimpinan Murai, Miyagi menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia pada 2023 untuk mendatangkan tenaga kerja demi mendukung industri lokal.
Sebelumnya, dalam rapat majelis pada Oktober tahun lalu, Murai sempat mengungkapkan gagasan soal pemakaman khusus tersebut. Ia mengatakan, “Kami memperkirakan akan ada peningkatan jumlah orang yang mempraktikkan berbagai agama. Salah satu tantangan besar adalah bagaimana menghadapi situasi ketika mereka meninggal.”
Source : mainichi