Dibayangi Amerika, Jepang Belum Siap Akui Kenegaraan Palestina
19 Sep 2025 - oleh : KarirJepang.id
19 Sep 2025 - oleh : KarirJepang.id
Jepang diperkirakan belum siap mengakui kenegaraan Palestina untuk saat ini, menurut sumber pemerintah pada Rabu. Keputusan tersebut tampaknya mempertimbangkan konflik yang masih berlangsung dengan Israel serta posisi Amerika Serikat, sekutu terpenting.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, yang berencana menghadiri Sidang Umum PBB di New York akhir bulan ini, disebut tidak akan ikut serta dalam konferensi internasional mengenai isu Palestina yang digelar sebelum debat tingkat tinggi di markas besar PBB, kata sumber tersebut.
Ishiba sebelumnya telah mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai presiden Partai Demokrat Liberal, dengan pemilihan kepemimpinan dijadwalkan pada 4 Oktober. Setelah itu, sesi Diet diperkirakan akan memilih perdana menteri baru.
Pemerintah Jepang diperkirakan akan segera mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengakui negara Palestina. Menurut sumber, Tokyo khawatir langkah itu justru memperkeras sikap Israel dan memperburuk krisis kemanusiaan Palestina.
Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump menentang pengakuan tersebut. Sebaliknya, Prancis, Inggris, dan Kanada diperkirakan akan secara resmi mendukungnya pada konferensi 22 September mendatang di markas PBB. AS dan Prancis bahkan telah meminta Jepang untuk mengikuti sikap mereka, begitu pula Inggris.
“Jepang secara konsisten mendukung solusi dua negara, memahami keinginan Palestina untuk membentuk negara merdeka, dan mendukung upaya mereka ke arah itu,” kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers Rabu. “Kami sangat prihatin bahwa aksi militer Israel yang terus berlangsung dapat merusak dasar solusi dua negara.”
Israel sendiri telah melancarkan serangan darat di Kota Gaza setelah sebelumnya melakukan serangan udara selama beberapa hari.
Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya menegaskan negaranya pada akhirnya akan mengakui kenegaraan Palestina, namun waktu pengakuan bergantung pada perkembangan situasi.
Source : kyodonews