Top
62-821-1803-3824 - Nabila
news

Sedihnya Fenomena Lonely Deaths di Jepang, Ada 37 Ribu Orang Mati Kesepian

04 Sep 2024 - oleh : KarirJepang.id


Sedihnya Fenomena Lonely Deaths di Jepang, Ada 37 Ribu Orang Mati Kesepian

Tercatat sebanyak 37 ribu orang di Jepang meninggal 'kesepian' di rumah mereka selama paruh pertama tahun 2024. Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, sebagian dari mereka baru ditemukan setahun setelah meninggal.


Jepang merupakan negara yang memiliki populasi tertua di dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuturkan laporan tersebut sedikit menjelaskan masalah yang berkembang di negara itu terkait sejumlah penduduk lanjut usia yang hidup dan meninggal sendirian.


Dikutip dari BBC, berikut ini adalah hasil temuan pihak kepolisian.


Badan Kepolisian Jepang menyebutkan total ada sekitar 37.227 orang meninggal dunia sendirian di rumah mereka. Kebanyakan dari mereka berusia 65 tahun ke atas dengan persentase 70 persen.


Sebanyak 40 persen orang yang meninggal sendiri di rumah mereka dapat ditemukan dalam sehari. Namun, sebanyak 3.939 jenazah baru ditemukan sebulan setelah kematian mereka.


Bahkan, 130 jenazah lain baru diketahui keberadaannya setelah setahun meninggal dunia.


Kelompok orang berusia 85 tahun ke atas menjadi yang terbanyak dengan 7.498 orang, diikuti dengan usia 75-79 tahun dengan 5.920, dan 70-74 tahun sebanyak 5.635. Temuan tersebut oleh pihak kepolisian diserahkan kepada pemerintah untuk menyelidiki penyebab kematian.


Awal tahun ini, Institut Nasional Jepang untuk Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial mengatakan bahwa warga lanjut usia di atas 65 tahun ke atas yang hidup sendiri diperkirakan akan mencapai 10,8 juta orang pada tahun 2050.


Selain itu, jumlah rumah tangga yang hanya dihuni satu orang diperkirakan akan mencapai 23,3 juta pada tahun yang sama.


Pada bulan April, pemerintah memperkenalkan sebuah RUU yang menangani masalah kesepian dan keterasingan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Jepang. Populasi yang menua disebut menjadi penyebab utamanya.


Jepang telah lama mencoba untuk mengatasi masalah populasi yang semakin tua dan terus menurun. Tetapi perubahan masih sulit untuk dilakukan.


Tahun lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya berada di ambang ketidakmampuan untuk berfungsi sebagai masyarakat karena kelahirannya yang menurun.


"Jepang berada di ambang batas apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat. Memusatkan perhatian pada kebijakan mengenai anak-anak dan pengasuhan anak adalah masalah yang tidak dapat ditunda," kata Kishida saat itu.




Sumber;

https://health.detik.com/

map
KarirJepang blog

other_news

blog

JR East Siapkan Sistem Baru Suica Untuk ...

Operator kereta api besar Jepang, East Japan Railway Co. (JR East), mengumumkan rencana untuk memper...

blog

Tokyo Berlakukan Jadwal Kerja 4 Hari Sem...

Pemerintah Metropolitan Tokyo berencana memperkenalkan sistem kerja empat hari dalam seminggu mulai ...

blog

Mahasiswa Asal Indonesia Di Beppu, Prefe...

Seorang mahasiswa asal Indonesia berusia 21 tahun yang tinggal di Kota Beppu, Prefektur Oita, bernam...

blog

Dampak Yen Melemah, Membuat Warga Di Jep...

Pelemahan yen Jepang yang terus berlanjut mendorong meningkatnya popularitas pekerjaan sampingan di ...

blog

Mulai 2026 Tarif Kereta Di Jepang Dikaba...

Perusahaan Kereta Api Jepang (JR East) mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah mengajukan permohon...

blog

Incar Gaji Tinggi, WNI Ke Jepang Meningk...

Sulitnya mencari kerja di negara sendiri, hingga tawaran gaji tinggi di negeri orang, membuat jumlah...