Badan Meteorologi Jepang telah mengubah peringatan darurat hujan lebat untuk beberapa wilayah di Prefektur Ishikawa menjadi peringatan. Namun, badan tersebut tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor di prefektur itu.

Hujan dengan curah hampir 500 milimeter teramati di Kota Wajima mulai Jumat (20/09/2024) malam hingga pukul 16.00 sore hari Minggu (22/09/2024). Curah hujan sebanyak hampir 400 milimeter teramati di Kota Suzu. Keduanya merupakan curah hujan tertinggi sejak badan tersebut memulai pencatatan.

Pejabat di Prefektur Ishikawa mengatakan satu orang dipastikan tewas di Kota Suzu. Mereka mengatakan orang tersebut meninggal setelah rumahnya tertimbun tanah longsor. Tujuh orang dilaporkan hilang.

Sementara itu, petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran di Kota Wajima mengatakan empat rumah yang terletak di sepanjang sungai hanyut. Mereka juga mengatakan empat warga lainnya tidak diketahui keberadaannya.

Kementerian Pertahanan telah mengirimkan personel Pasukan Bela Diri (SDF) ke Kota Wajima, Kota Suzu dan Kota Noto, menyusul permintaan dari Prefektur Ishikawa.

Hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut di penjuru Jepang karena sistem tekanan rendah.

Fron diperkirakan akan bergerak ke selatan ke Kepulauan Nansei, Jepang barat daya, hingga Senin (23/09/2024) dan diperkirakan akan terus di sana.

Dalam kurun waktu 24 jam hingga Senin sore, hujan dengan curah 150 milimeter dapat turun di Kyushu selatan. Kawasan Tohoku dan Kanto-Koshin dapat mengalami curah hujan hingga sebanyak 80 milimeter. Curah hujan sebanyak 60 milimeter dapat turun di Kawasan Kinki, 50 milimeter di Kawasan Tokai, dan 40 milimeter di kawasan Hokuriku dan Shikoku.

Sumber: NHK World News