Akhir pekan 22–24 Agustus ini akan menjadi salah satu yang paling meriah di Tokyo musim panas ini, dengan perayaan tradisional Jepang berlangsung di berbagai distrik dan lingkungan di ibu kota. Mulai dari tarian Bon Odori yang semarak hingga Koenji Awa Odori yang terkenal, ada banyak hal menarik yang bisa dinantikan.

Meskipun semua festival ini berpusat pada tarian jalanan, masing-masing memiliki asal-usul yang berbeda. Bon Odori merupakan cara tradisional untuk menghormati arwah leluhur, sementara Yosakoi lahir di Kochi pada tahun 1954 untuk membantu memulihkan ekonomi pascaperang. Asal-usul Awa Odori tidak sepenuhnya jelas, namun ada legenda yang mengaitkannya dengan pesta rakyat untuk merayakan selesainya pembangunan Kastil Tokushima pada tahun 1587. Kini, festival-festival tersebut terutama menjadi acara musim panas yang penuh sukacita dan menerangi malam-malam musim panas.

Dengan perkiraan cuaca yang kembali panas terik, pastikan tetap menjaga diri tetap sejuk sambil menikmati kemeriahan acara.

Koenji Awa Odori

23–24 Agustus

Salah satu festival tari jalanan paling populer di Tokyo, Koenji Awa Odori kembali hadir tahun ini dengan penuh semangat. Lebih dari 150 kelompok tari Awa Odori akan tampil mengelilingi area pusat perbelanjaan Koenji Station North-South Shotengai serta Konan-dori pada tanggal 23–24 Agustus.

Tradisi Awa Odori berasal dari Tokushima, wilayah Shikoku. Konon, daimyo setempat mengajak rakyatnya berpesta minum-minum untuk merayakan selesainya kastil pada tahun 1586, yang kemudian memicu tarian massal di jalanan. Apapun kebenarannya, semangat itu menular hingga Koenji, yang sejak 1957 rutin mengadakan festival tarian jalanan sendiri.

Pertunjukan dimulai pukul 17.00 setiap harinya, namun disarankan datang lebih awal jika ingin mendapatkan posisi terbaik untuk menonton.

Super Yosakoi

23–24 Agustus

Akhir Agustus memang selalu menjadi waktu yang tepat untuk pesta tari jalanan, dengan banyak festival besar berlangsung pada periode ini. Tarian Yosakoi pertama kali muncul di Kochi pada tahun 1954 untuk membangkitkan kembali perekonomian pascaperang. Festival Super Yosakoi di Tokyo sendiri relatif baru, namun sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

Festival akbar ini menampilkan sekitar 110 tim penari dengan kostum warna-warni, menari mengikuti irama naruko – alat musik tepuk kayu yang dulunya digunakan warga Kochi untuk mengusir burung dari sawah.

Pertunjukan berlangsung di berbagai lokasi di kawasan Harajuku/Shibuya. Namun yang paling meriah adalah parade besar di jalan rindang Omotesando pada hari Minggu, pukul 11.10–16.15.

Selain itu, ada juga pentas di Taman Yoyogi pada hari Sabtu pukul 10.00–19.00 dan Minggu hingga pukul 17.00. Parade kecil juga diadakan di Yoyogi Park Event Square, jalan antara NHK Hall dan Yoyogi National Gymnasium, serta di panggung Yoyogi no Mori Bon-Odori, dengan jadwal Sabtu pukul 11.30–16.30 dan Minggu pukul 11.00–16.00.

Festival Azabu-Juban Noryo

23–24 Agustus

Salah satu festival tradisional favorit di Tokyo, Azabu-Juban Noryo Matsuri (noryo berarti "sejuknya malam"), sudah berlangsung lebih dari 50 tahun. Tahun ini festival kembali hadir pada 23–24 Agustus di Patio Juban Square, Taman Amishiro, serta jalanan distrik belanja Azabu-Juban yang terkenal.

Festival ini dipenuhi tarian, pertunjukan musik, hiburan, serta deretan stan makanan dan permainan, banyak di antaranya dikelola oleh bisnis lokal. Kuil Juban Inari-jinja juga akan menjadi tuan rumah pertunjukan musik ohayashi, diiringi tarian rakyat Ise Ondo. Kenakan yukata Anda dan bersiaplah larut dalam keramaian.

Roppongi Hills Bon Odori

22–24 Agustus

Festival meriah di Roppongi Hills ini menghadirkan tarian Bon Odori tradisional oleh para penari berbaju yukata di arena acara pusat perbelanjaan. Lentera Jepang menambah suasana meriah, sementara stan makanan dari restoran populer seperti Roppongi Barbacoa, Diya, Rigoletto Bar and Grill, Grand Hyatt Tokyo, hingga Gelateria Raffinato siap memanjakan pengunjung.

Ada juga permainan seru seperti memancing yo-yo, lempar cincin, hingga stan topeng wajah untuk anak-anak maupun dewasa. Pada hari Jumat tidak ada tarian Bon Odori, melainkan pertunjukan modern dari Gigaku (drama bertopeng) dan Dengaku (tarian tradisional Jepang) oleh grup seni Roppongi Raku yang beranggotakan sekitar 150 orang. Pertunjukan dimulai pukul 19.00.

Tarian Bon Odori akan digelar pada Sabtu dan Minggu pukul 17.00–20.00.

Tokyo Otsuka Awa Odori

22–23 Agustus

Festival tahunan Otsuka Awa Odori sudah berlangsung sejak tahun 1972 dan setiap tahun melibatkan lebih dari 1.000 penari. Acara pendahuluan berlangsung pada 22 Agustus di alun-alun depan stasiun, dengan upacara pembukaan dan pertunjukan mini Awa Odori.

Puncak acara jatuh pada Sabtu, 23 Agustus mulai pukul 16.00, di mana belasan kelompok penari akan berparade di sepanjang Minamiotsuka-dori dekat pintu timur Stasiun JR Otsuka. Tahun ini festival merayakan usia ke-51, menampilkan kelompok tari terkenal seperti Shinsuiren serta klub tari Awa Odori dari SMA Toshimagaoka Joshigakuen, salah satu dari hanya empat klub serupa di seluruh Jepang.

Festival Oedo Bon Odori, Chuo Ward

22–23 Agustus

Datanglah ke Taman Hamacho untuk bergabung dalam tarian massal di Festival Oedo Bon Odori Chuo Ward. Digelar pada 22–23 Agustus, acara tahunan ini menandai berakhirnya musim panas sekaligus menghormati arwah leluhur melalui lagu dan tarian khas Chuo City Ondo – di sini pengunjung juga bisa belajar gerakannya.

Seperti festival lainnya di Jepang, berbagai stan makanan siap menyajikan jajanan khas. Dari sisi acara, akan ada pertunjukan seni tradisional pada Sabtu pukul 16.00. Jangan lewatkan juga penampilan drum taiko khusus pada Jumat pukul 17.30 dan Sabtu pukul 20.50, yang menandai pembukaan dan penutupan festival Bon Odori.

Bagi yang ingin ikut menari, sesi Bon Odori dimulai pukul 17.40 pada Jumat dan 17.50 pada Sabtu.

Sumber;

https://www.timeout.com/