Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang pada bulan Mei meningkat sebesar 21,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 3,7 juta orang, mencetak rekor baru untuk bulan tersebut, menurut estimasi pemerintah yang dirilis pada hari Rabu. Permintaan perjalanan tetap tinggi meskipun musim bunga sakura telah usai.

Berdasarkan negara dan wilayah, Korea Selatan berada di urutan teratas dengan 825.800 pengunjung, naik 11,8 persen, diikuti oleh Tiongkok dengan 789.900 pengunjung, meningkat 44,8 persen, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO).

Tiongkok, Korea Selatan, dan 19 pasar lainnya mencatatkan rekor kunjungan baru untuk bulan Mei. Sementara itu, pengunjung dari India mencapai angka bulanan tertinggi sepanjang masa yaitu 43.000 orang, meningkat 47,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Momentum ini sangat kuat, dan kami berada di jalur yang sangat baik," ujar Komisaris Badan Pariwisata Jepang, Naoya Haraikawa, dalam konferensi pers. Namun ia juga mencatat bahwa konsentrasi pengunjung di tiga wilayah metropolitan utama — Tokyo, Osaka, dan Nagoya — masih menjadi masalah.

Jepang menerima sekitar 18,1 juta kedatangan wisatawan asing dari Januari hingga Mei, naik 23,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Permintaan perjalanan tetap kuat berkat libur sekolah di beberapa pasar, dengan lonjakan pengunjung dari Tiongkok, Filipina, dan Amerika Serikat turut mendorong angka tersebut, menurut JNTO.

Dari semua negara dan wilayah yang dipantau secara individual, hanya Hong Kong yang mengalami penurunan pada bulan Mei dibandingkan tahun sebelumnya, turun 11,2 persen menjadi 193.100 pengunjung. Penurunan ini diyakini disebabkan oleh sebuah manga Jepang yang memprediksi terjadinya bencana besar di Jepang pada Juli tahun ini, yang membuat orang enggan berkunjung.

Kantor JNTO di Hong Kong telah mengeluarkan pernyataan di Facebook yang membantah adanya dasar ilmiah terkait tanggal dan lokasi bencana yang dirumorkan tersebut.

Sumber;

https://english.kyodonews.net/